Jika kita berbicara tentang Papua tidak hanya terkenal dengan kaya kekayaan alam, pemandangan alamnya yang indah dan ahli bermain sepak bola juga dengan olaraga yang lainnya, namun orang Papua juga memiliki bakat dalam Dunia Ahli dan Akedemisi, seperti beberapa yang dirangkum oleh Nawor Lano dalam artikel ini, menurut wikipedia.org
inilah daftar 5 Ahli dan Akademisi Asal Papua.
Annike Nelce Bowaire
Anike N. Bowaire, adalah Putri Papua Peraih Emas Lomba Fisika Dunia fisikawan muda kelas dunia. Gadis kelahiran 1987, Siswi SMAN I Serui, Annike Nelce Bowaire, meraih medali emas atas paper-nya yang dikirimkan ke lomba fisika dunia The First Step to Nobel Prize in Physics (FS) yang berpusat di Warsawa, Polandia. Dan Anike adalah Putri kedua dari empat bersaudara. Baca selengkapnya klik disini (fisikanet.lipi.go.id dan wikipedia.org)
Enos Rumansara
Enos Rumansara Adalah, seorang ahli Anropologi, Enos Rumansara terkenal seorang Jurnal Antropologi Papua.Dosen Perguruan Tinggi Universitas Cenderawasih (Uncen) Fakultas Antropologi, Pendidikan Tertinggi : S2, Status Ikatan Kerja : Dosen Tetap, Aktif. (Wikipedia.org)
Hans Jacobus Wospakrik
Hans Jacobus Wospakrik (lahir di Serui, Papua, 10 September 1951 – meninggal di Jakarta, 11 Januari 2005 pada umur 53 tahun) adalah seorang fisikawan Indonesia yang merupakan dosen fisika teoritik di Institut Teknologi Bandung.
Hans adalah seorang yang mendapatkan penghargaan fisikawan terbaik oleh Universitas Atma Jaya Jakarta atas pengabdian, konsistensi, dan dedikasinya yang tinggi dalam penelitian di bidang fisika teori. Ia memberi sumbangan berarti kepada komunitas fisika dunia berupa metode-metode matematika guna memahami fenomena fisika dalam partikel elementer dan Relativitas Umum Einstein. Hasil-hasil penelitiannya ini dipublikasikannya di jurnal-jurnal internasional terkemuka, seperti Physical Review D, Journal of Mathematical Physics, Modern Physics Letters A, dan International Journal of Modern Physics A. Ia meninggal pada 11 Januari 2005 akibat leukimia. (Wikipedia.org)
Marlina Flassy
Marlina Flassy,S.Sos, M.Hum adalah antropolog dari Universitas Cenderawasih, Jayapura,Status aktif, sebagai Dosen tetap. menjadi perempuan peneliti Penerima Penghargaan "Peniti Emas”. Menteri Riset dan Teknologi Hatta Rajasa di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hari Senin (30/7). Hasil evaluasi dewan juri Penganugerahan "Peniti Emas" menetapkan, wanita kelahiran Teninabuan, Papua 15 Maret 1969 ini dinyatakan sebagai perempuan peneliti peduli masyarakat seperti ditentukan kriterianya di antaranya mempunyai kontribusi yang besar, khususnya bagi masyarakat perempuan di daerah, serta berusia tidak lebih dari 40 tahun. Peniti Emas diberikan hanya untuk satu orang dengan tujuan mempromosikan kontribusi perempuan muda di seluruh wilayah Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). (wikipadia.org dan ristek.go.id)
Septinus George Saa
Septinus George Saa (lahir 22 September 1986) adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Papua, Indonesia, Makalahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resistor. Saat membuat makalah tersebut ia masih berstatus murid SMU Negeri 3 Jayapura, Papua.Dia berasal dari Jayapura, Papua dan merupakan anak bungsu di antara lima bersaudara dari keluarga pasangan Nelce Waho, 40 tahun, dan Silas Saa, 48 tahun.Baca Selengkapnya Klik disini (wikipedia.org)
Itulah 5 Ahli dan Akademisi Asal Papua yang kami rangkum menurut wikipedia.org dan beberapa sumber lainnya.
inilah daftar 5 Ahli dan Akademisi Asal Papua.
Annike Nelce Bowaire
Anike N. Bowaire, adalah Putri Papua Peraih Emas Lomba Fisika Dunia fisikawan muda kelas dunia. Gadis kelahiran 1987, Siswi SMAN I Serui, Annike Nelce Bowaire, meraih medali emas atas paper-nya yang dikirimkan ke lomba fisika dunia The First Step to Nobel Prize in Physics (FS) yang berpusat di Warsawa, Polandia. Dan Anike adalah Putri kedua dari empat bersaudara. Baca selengkapnya klik disini (fisikanet.lipi.go.id dan wikipedia.org)
Enos Rumansara
Enos Rumansara Adalah, seorang ahli Anropologi, Enos Rumansara terkenal seorang Jurnal Antropologi Papua.Dosen Perguruan Tinggi Universitas Cenderawasih (Uncen) Fakultas Antropologi, Pendidikan Tertinggi : S2, Status Ikatan Kerja : Dosen Tetap, Aktif. (Wikipedia.org)
Hans Jacobus Wospakrik
Hans Jacobus Wospakrik (lahir di Serui, Papua, 10 September 1951 – meninggal di Jakarta, 11 Januari 2005 pada umur 53 tahun) adalah seorang fisikawan Indonesia yang merupakan dosen fisika teoritik di Institut Teknologi Bandung.
Hans adalah seorang yang mendapatkan penghargaan fisikawan terbaik oleh Universitas Atma Jaya Jakarta atas pengabdian, konsistensi, dan dedikasinya yang tinggi dalam penelitian di bidang fisika teori. Ia memberi sumbangan berarti kepada komunitas fisika dunia berupa metode-metode matematika guna memahami fenomena fisika dalam partikel elementer dan Relativitas Umum Einstein. Hasil-hasil penelitiannya ini dipublikasikannya di jurnal-jurnal internasional terkemuka, seperti Physical Review D, Journal of Mathematical Physics, Modern Physics Letters A, dan International Journal of Modern Physics A. Ia meninggal pada 11 Januari 2005 akibat leukimia. (Wikipedia.org)
Marlina Flassy
Marlina Flassy,S.Sos, M.Hum adalah antropolog dari Universitas Cenderawasih, Jayapura,Status aktif, sebagai Dosen tetap. menjadi perempuan peneliti Penerima Penghargaan "Peniti Emas”. Menteri Riset dan Teknologi Hatta Rajasa di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hari Senin (30/7). Hasil evaluasi dewan juri Penganugerahan "Peniti Emas" menetapkan, wanita kelahiran Teninabuan, Papua 15 Maret 1969 ini dinyatakan sebagai perempuan peneliti peduli masyarakat seperti ditentukan kriterianya di antaranya mempunyai kontribusi yang besar, khususnya bagi masyarakat perempuan di daerah, serta berusia tidak lebih dari 40 tahun. Peniti Emas diberikan hanya untuk satu orang dengan tujuan mempromosikan kontribusi perempuan muda di seluruh wilayah Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). (wikipadia.org dan ristek.go.id)
Septinus George Saa
Septinus George Saa (lahir 22 September 1986) adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Papua, Indonesia, Makalahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resistor. Saat membuat makalah tersebut ia masih berstatus murid SMU Negeri 3 Jayapura, Papua.Dia berasal dari Jayapura, Papua dan merupakan anak bungsu di antara lima bersaudara dari keluarga pasangan Nelce Waho, 40 tahun, dan Silas Saa, 48 tahun.Baca Selengkapnya Klik disini (wikipedia.org)
Itulah 5 Ahli dan Akademisi Asal Papua yang kami rangkum menurut wikipedia.org dan beberapa sumber lainnya.
No comments:
Post a Comment