ATRAKSI BUDAYA-Atraksi perang-perangan ditampilkan sekelompok masyarakat pada pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem ke-27 yang digelar di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Senin (8/8).
WAMENA - Lebih dari 2000 pengunjungi menyaksikan pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-27 yang dibuka secara resmi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian yang ditandai dengan memanah seekor babi disaksikan Forkopimda Provinsi Papua dan Kabupaten Jayawijaya di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Senin (8/8).
Ribuan warga yang menyaksikan pembukaan FBLB ini bukan hanya masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan di pegunungan tengah Papua tetapi juga wisatawan nusantara dan manca negara. Bahkan hadir pula tamu-tamu kehormatan dari kedutaan negara sahabat seperti Swiss, Italia, India, Meksiko, Bulgaria, Armenia dan Hungaria. Hari pertama FBLB kemarin menampilkan sejumlah atraksi diantaranya tarian kolosal anggota TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Batalyon 756/Wamenasili, tarian perang-perangan dari 13 distrik, lomba memanah, lomba lari babi, tiup pikon menganyam noken dan bakar batu.
Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo SH, MH, mengatakan Pemkab Jayawijaya memiliki niat yang tulus melaksanakan FBLB untuk mengangkat harkat dan budaya orang Papua untuk dikenal oleh seluruh dunia. Oleh sebab itu, niat tulus ini mendapat restu dari Tuhan dengan memberikan cuaca yang cerah. “Budaya Papua yang dicerminkan oleh Budaya Lembah Baliem harus tetap dijaga dan diperkenalkan di mata dunia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya masyarakatnya,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
FBLB tahun ini diakuinya sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan baru pertama kali digelar di Distrik Walesi. “Tamu kita yang hadir utamanya duta besar memiliki kesan yang luar biasa. Karena penampilan budaya kita sangat bagus ditambah dengan pemandangan yang bagus di Distrik Walesi. Mereka akan mengundang warga mereka untuk datang ke Papua menyaksikan FBLB tahun depan,” tandasnya. Bupati Wempi meminta dukungan semua pihak untuk mempromosikan budaya orang Papua khususnya di pegunungan tengah.
Untuk itu, kedepan dirinya berharap ada suatu badan yang secara khusus mempromosikan budaya dan objek wisata yang ada di Papua. “Sebab kegiatan seperti FBLB ini untuk membina, melestarikan adat dan budaya tradisional suku yang berada di suku Dani sebagai ciri khas masyarakat wilayah pegunungan tengah Papua. Ini akan menjadi ikon dunia pariwisata Papua dan Indonesia yang sudah mendunia,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Wempi Wetipo berpesan kepada seluruh elemen untuk selalu menjaga kondisi Kamtibmas karena pariwisata di satu daerah juga ditentukan dengan kondisi keamanan yang kondusif.
“Saya juga harapkan kepada seniman dan kelompok tarian tradisional yang ada di pegunungan ini khususnya di Jayawijaya dapat menunjukkan hasil kreasinya secara maksimal yang akhirnya dapat dijadikan peluang emas oleh para seniman,”bebernya. “Jangan pernah malu dengan budaya kita yang masih sangat original. Sebab jika kita tidak tahu menghargai budaya kita senidiri sebenarnya kita sedang kehilangan jati diri sebenarnya,” pungkasnya.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian kepada wartawan usai pembukaan mengaku baru pertama kali menyaksikan pagelaran Festival Budaya Lembah Baliem. Pangdam mengaku sangat takjub dan tidak akan menemukan pergelaran yang sama di daerah manapun di dunia. “Festivalnya sangat menarik. Saya rasa ini yang terbaik di Papua karena pengunjungnya ribuan orang dan ada 7 kedutaan yang hadir yang menunjukkan FBLB ini sangat menarik,”bebernya.
Pangdam juga mengapresiasi antusias dari wisatawan lokal dan manca negara serta masyarakat di Kabupaten Jayawijaya yang sudah mau mengunjungi FBLB dan mau menjaga kebersamaan serta ketertiban di Jayawijaya. Terkait jumlah pengunjung di hari pertama, koordinator seksi acara FBLB, Eko Pradana mengakui jumlah pengunjung pada pembukaan FBLB ini mencapai 2000 lebih pengunjung. “Dari jumlah tersebut sekitar 30 persen adalah wisatawan manca negara dari Eropa, Amerika dan Asia,” tambahnya. (gin/nat)
Ribuan warga yang menyaksikan pembukaan FBLB ini bukan hanya masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan di pegunungan tengah Papua tetapi juga wisatawan nusantara dan manca negara. Bahkan hadir pula tamu-tamu kehormatan dari kedutaan negara sahabat seperti Swiss, Italia, India, Meksiko, Bulgaria, Armenia dan Hungaria. Hari pertama FBLB kemarin menampilkan sejumlah atraksi diantaranya tarian kolosal anggota TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Batalyon 756/Wamenasili, tarian perang-perangan dari 13 distrik, lomba memanah, lomba lari babi, tiup pikon menganyam noken dan bakar batu.
Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo SH, MH, mengatakan Pemkab Jayawijaya memiliki niat yang tulus melaksanakan FBLB untuk mengangkat harkat dan budaya orang Papua untuk dikenal oleh seluruh dunia. Oleh sebab itu, niat tulus ini mendapat restu dari Tuhan dengan memberikan cuaca yang cerah. “Budaya Papua yang dicerminkan oleh Budaya Lembah Baliem harus tetap dijaga dan diperkenalkan di mata dunia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya masyarakatnya,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
FBLB tahun ini diakuinya sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan baru pertama kali digelar di Distrik Walesi. “Tamu kita yang hadir utamanya duta besar memiliki kesan yang luar biasa. Karena penampilan budaya kita sangat bagus ditambah dengan pemandangan yang bagus di Distrik Walesi. Mereka akan mengundang warga mereka untuk datang ke Papua menyaksikan FBLB tahun depan,” tandasnya. Bupati Wempi meminta dukungan semua pihak untuk mempromosikan budaya orang Papua khususnya di pegunungan tengah.
Untuk itu, kedepan dirinya berharap ada suatu badan yang secara khusus mempromosikan budaya dan objek wisata yang ada di Papua. “Sebab kegiatan seperti FBLB ini untuk membina, melestarikan adat dan budaya tradisional suku yang berada di suku Dani sebagai ciri khas masyarakat wilayah pegunungan tengah Papua. Ini akan menjadi ikon dunia pariwisata Papua dan Indonesia yang sudah mendunia,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Wempi Wetipo berpesan kepada seluruh elemen untuk selalu menjaga kondisi Kamtibmas karena pariwisata di satu daerah juga ditentukan dengan kondisi keamanan yang kondusif.
“Saya juga harapkan kepada seniman dan kelompok tarian tradisional yang ada di pegunungan ini khususnya di Jayawijaya dapat menunjukkan hasil kreasinya secara maksimal yang akhirnya dapat dijadikan peluang emas oleh para seniman,”bebernya. “Jangan pernah malu dengan budaya kita yang masih sangat original. Sebab jika kita tidak tahu menghargai budaya kita senidiri sebenarnya kita sedang kehilangan jati diri sebenarnya,” pungkasnya.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian kepada wartawan usai pembukaan mengaku baru pertama kali menyaksikan pagelaran Festival Budaya Lembah Baliem. Pangdam mengaku sangat takjub dan tidak akan menemukan pergelaran yang sama di daerah manapun di dunia. “Festivalnya sangat menarik. Saya rasa ini yang terbaik di Papua karena pengunjungnya ribuan orang dan ada 7 kedutaan yang hadir yang menunjukkan FBLB ini sangat menarik,”bebernya.
Pangdam juga mengapresiasi antusias dari wisatawan lokal dan manca negara serta masyarakat di Kabupaten Jayawijaya yang sudah mau mengunjungi FBLB dan mau menjaga kebersamaan serta ketertiban di Jayawijaya. Terkait jumlah pengunjung di hari pertama, koordinator seksi acara FBLB, Eko Pradana mengakui jumlah pengunjung pada pembukaan FBLB ini mencapai 2000 lebih pengunjung. “Dari jumlah tersebut sekitar 30 persen adalah wisatawan manca negara dari Eropa, Amerika dan Asia,” tambahnya. (gin/nat)
No comments:
Post a Comment