Kenyataanya. “Bersama Indonesia Papua
Menuju Kehancuran” Mereka tidak bisa mengakui juga merasakan sedang
menjajah orang Papua, namun orang Papua merasakan sedang dijajah oleh
Indonesia.
Jika ada orang Papua yang menyatakan
Indonesia tidak menjajah, mereka adalah orang bodoh.
Perlahan namun pasti, yang akhirnya mereka
akan tersenyum dengan keberhasilan kekuasaan di tanah Papua, atau penyesalan.
Berharap cepat keluar dari keterikatan bangsa terkutuk yang haus harta, haus
darah, gila kekuasaan, yang matanya terbuka namun tak melihat, mendengar namun
tak merekam, bangsa yang terkutuk yang menyukai berbahagia diatas penderitaan
kehidupan orang lain.
Tak pernah kita sadar, kita melihat tetapi
seolah kita tak melihat dan pasra, terkadang juga kita berangapan Tuhan tidak
berpihak pada kehidupan orang Papua, apakah Tuhan sedang menguji ketabahan hati
orang Papua, ataukah tanah Papua adalah tanah terkutuk bagi orang Papua untuk
kebahagian orang lain. Terlalu sakit, dengan begitu terkadang kita akan membuat
pertanyaan yang aneh.***
Jika Papua tidak keluar (Merdeka) dari
Indonesia, orang Papua menuju kehancuran total. Kenapa? Ini Alasan-alasan
sederhana yang sering kita tidak beranggapan, kita sering mencari alasan
tertentu untuk sebuah pengajian dengan metode penelitian atau perkataan
orang-orang bergelar tinggi atau yang ternama untuk menyakini orang lain.
Nyatanya penelitian atau analisis mereka adalah yang sedang kita lihat dan yang
kita sedang merasakan, hanya saja kita harus membuat Jalur-jalur tertentu untuk
menyakini orang lain. Terkadang hal yang mudah kita sering mempersulit diri
sendiri, ibaratnya.
1.
Indonesia tidak mengakui masalah politik Papua
Soal Integrasi adalah versi politik Indnesia, namun berbedah dengan orang Papua adalah Aneksasi Indonesia. Jadi dua pandangan yang tak bisa disatukan. Jika orang Papua teriak kembalikan hak kami karena Papua dianeksasi ke dalam bingkai NKR. Indonesia, masalah Politik Papua sudah final, Papua bagian dari Indonesia, tidak mau mengakui kesalahan. Maka orang Papua merasa di Paksakan jadi Indonesia. Singkatnya memaksakan harapan orang lain untuk mengikuti kemauan kepentingan sendiri, yang adalah menghancurkan harapan kehidupan masyarakat asli demi kepentingan masyarakat lain. Kehancuran tersistematis ada bersamaan dengan kehidupan masyarakat pribumi yang di jajah.
Soal Integrasi adalah versi politik Indnesia, namun berbedah dengan orang Papua adalah Aneksasi Indonesia. Jadi dua pandangan yang tak bisa disatukan. Jika orang Papua teriak kembalikan hak kami karena Papua dianeksasi ke dalam bingkai NKR. Indonesia, masalah Politik Papua sudah final, Papua bagian dari Indonesia, tidak mau mengakui kesalahan. Maka orang Papua merasa di Paksakan jadi Indonesia. Singkatnya memaksakan harapan orang lain untuk mengikuti kemauan kepentingan sendiri, yang adalah menghancurkan harapan kehidupan masyarakat asli demi kepentingan masyarakat lain. Kehancuran tersistematis ada bersamaan dengan kehidupan masyarakat pribumi yang di jajah.
2.
Tanggapan Indonesia ketika masalah HAM Papua diangkat di PBB
Saya terkadang binggung, soal Indonesia menanggapi masalah Papua ketika diangkat di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) oleh Negara-negara dan organisasi lain, dengan harapan dan keyakinan tinggi mengangkat juga melaporkan persoalan Papua. Namun, apa yang ditanggapi Indonesia? Indonesia selalu menolak dengan mentah-mentah, Indonesia juga selalu menyangkal bahwa para pelapor-pelapor masalah Papua tak berdasarkan fakta di lapangan, kami sudah melakukan dengan pendekatan pembangunan dan perekonomian, masalah Papua adalah masalah rumah tangga. Apa sebabnya? Bisa dikata Indonesia sendirilah pelaku penghancur tanah Papua dan orang Papua, apa lagi membangun dan meningkatkan prekomian hanya ada dimulut saja. Buktinya, Indonesia selalu menyangkal dan menolak bahwa semua yang terjadi di Papua yang dilaporkan itu tidak benar, padahal masalah Papua benar ada, inikan gila to? Mau bagaimana lagi, istilahnya pencuri ngaku pencuri tidak mungkinlahkan. Kehadiran Indonesia di Papua demi kepentingan semata, jadi masalah kehidupan dan kemajuan tidak diurus, diurusnya melindungi kepentingan yang lain, seperti perusahaan, transmigrasi, melindungi warga non Papua, bebaskan orang datang Sebanyak-banyaknya di Papua dst.
Saya terkadang binggung, soal Indonesia menanggapi masalah Papua ketika diangkat di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) oleh Negara-negara dan organisasi lain, dengan harapan dan keyakinan tinggi mengangkat juga melaporkan persoalan Papua. Namun, apa yang ditanggapi Indonesia? Indonesia selalu menolak dengan mentah-mentah, Indonesia juga selalu menyangkal bahwa para pelapor-pelapor masalah Papua tak berdasarkan fakta di lapangan, kami sudah melakukan dengan pendekatan pembangunan dan perekonomian, masalah Papua adalah masalah rumah tangga. Apa sebabnya? Bisa dikata Indonesia sendirilah pelaku penghancur tanah Papua dan orang Papua, apa lagi membangun dan meningkatkan prekomian hanya ada dimulut saja. Buktinya, Indonesia selalu menyangkal dan menolak bahwa semua yang terjadi di Papua yang dilaporkan itu tidak benar, padahal masalah Papua benar ada, inikan gila to? Mau bagaimana lagi, istilahnya pencuri ngaku pencuri tidak mungkinlahkan. Kehadiran Indonesia di Papua demi kepentingan semata, jadi masalah kehidupan dan kemajuan tidak diurus, diurusnya melindungi kepentingan yang lain, seperti perusahaan, transmigrasi, melindungi warga non Papua, bebaskan orang datang Sebanyak-banyaknya di Papua dst.
No. 3-6 Melihat Dari Sisi Kapitalisme dan
Imperialisme.
3.
Taraf Hidup Masyarakat Papua dalam kekuatan Indonesia
Selama orang Papua berada di bawah kakuasaan bangsa Melayu/Indonesia, maka selama itu pula taraf kehidupan Orang Papua di bawah garis kemiskinan dan kehidupan yang penuh dengan penderitaan.
Selama orang Papua berada di bawah kakuasaan bangsa Melayu/Indonesia, maka selama itu pula taraf kehidupan Orang Papua di bawah garis kemiskinan dan kehidupan yang penuh dengan penderitaan.
4.
Perkembangan Ekonomi Masyarakat Papua dalam Indonesia
Ekonomi masyarakat di berbagai daerah di Papua sulit untuk berkembang ke arah kemajuan, kerana masyarakat tersebut hanya sebagai buruh atau tenaga kerja kasar dengan menerima upah yang sangat rendah. Sehingga dengan upah yang rendah itu sulit bagi orang Papua untuk mendapatkan kehidupan yang layak, apalagi meningkatkan kehidupan ekonominya.
Ekonomi masyarakat di berbagai daerah di Papua sulit untuk berkembang ke arah kemajuan, kerana masyarakat tersebut hanya sebagai buruh atau tenaga kerja kasar dengan menerima upah yang sangat rendah. Sehingga dengan upah yang rendah itu sulit bagi orang Papua untuk mendapatkan kehidupan yang layak, apalagi meningkatkan kehidupan ekonominya.
5.
Akibat Imperialisme dalam Bidang Politik dan Ekonomi
Negara Imperalis menjadi pusat kekayaan, sedang daerah jajahan terus bertambah miskin.
Negara Imperalis menjadi pusat kekayaan, sedang daerah jajahan terus bertambah miskin.
6.
Akibat Imperialisme dalam bidang Sosial-Budaya
Kaum Imperalis dapat hidup mewah dan lebih maju, sedangkan rakyat jajahan hidup serba kekurangan dan semakin suram.
Kaum Imperalis dapat hidup mewah dan lebih maju, sedangkan rakyat jajahan hidup serba kekurangan dan semakin suram.
7.
Pelanggaran HAM
Sampai kini tidak ada masalah HAM besar yang bisa diselesaikan, Sederhananya, kamu pembunuh maka aku akan menghukummu, namun kamu dan aku pembunuh maka siapa yang akan menghukum kami? Jadi orang Papua teriak HAM siapa yang akan menghukum pelaku, masa pelaku hukum pelaku? ya tak ada to bro. yang ada HAM-HAM dan HAM. Hancur terus.
Sampai kini tidak ada masalah HAM besar yang bisa diselesaikan, Sederhananya, kamu pembunuh maka aku akan menghukummu, namun kamu dan aku pembunuh maka siapa yang akan menghukum kami? Jadi orang Papua teriak HAM siapa yang akan menghukum pelaku, masa pelaku hukum pelaku? ya tak ada to bro. yang ada HAM-HAM dan HAM. Hancur terus.
Kenapa Papua daerah sedang dijajah oleh
Indonesia? Simpel, Papua punya sejarah yang Indonesia tidak bisa mengakui namun
Indonesia mencoba menghilangkan sejarah itu kepada generasi-generasi Papua.
Dengan begitu katakanlah bersama Indonesia Papua tidak aman, sedang menuju
kehancuran, sebab Indonesia sengaja merampas tanah Papua yang sudah berdiri
sendiri, negara West Papua yang sudah dibantu oleh Belanda sejak itu. Jika
Indonesia merasa orang Papua dan tanah Papua perlu diselamatkan, maka Indonesia
harus relah mengaku politik Papua dan memberikan referendum untuk Bangsa Papua
waupun suka atau tidak suka, jika tidak selalu akan begitu dan tidak akan
pernah ada perubahan selagi Indonesia dan kaum Kapitalisme dan Inperialisme di
bidang politik dan Ekonomi masih ada di tanah Papua.
Sumber : Naorlano
No comments:
Post a Comment