Thursday, November 23, 2017

Bangun Papua Tak Hanya Ada Pada Pemerintah, Sobat!


Dianalisa sesuai dengan perkembangan dan jaman sekarang yang modern ini, dengan demikian cara berpikir manusiapun berubah seiring dengan waktu.
Sering pemahaman kita selalu berharap kepada pemeintah pusat maupun daerah untuk bantuan pembangunan dan lain hal pula sampai saat-saat ini, ketika saya menulis artikel ini perlunya kita saling berbagi dan memberi pemahaman kepada sesama orang asli Papua (OAP) dan memang tidak salah kita masih membutuhkan pemerintah dalam hal ketika bencana, modal usaha, pembangunan, dll.

Dalam artikel postingan saya kali ini saya ingin hanya berbagi sedikit pandangan yang baik mestinya sebagai anak putra daerah kepada masyarakat kita sendiri.

Kebiasaan orang Papua sampai saat ini masih ada dalam kebiasaan yang kurang maju dalam hal malas, mengharapkan, berperasaan, jiwa kasih yang tinggi. Meskipun baik dalam pandangan lain ada pula bagian yang kurang baik seperti malas, mengharapkan dan yang lainnya.

Sering saya mendengar suatu percakapan dengan sesama teman selevel saya, katakanlah teman kuliah atau mahasiswa yang lainnya, ada pula juga dengan para pejabat, bahwa, ada argumen yang selalu terbawa seperti perkataan ini, “Kita orang asli Papua itu berperasaan tinggi dan kasihnya yang begitu besar maka dari itu, susah untuk maju seperi orang lain atau daerah lain.” Kalimat ini berangapan seola-olah masalah yang besar. Menurut saya tidak, dengan perkembangan sekarang atau zaman sekarang ini, entah itu benar suatu kebiasaan yang sering dijalani oleh orang Papua dalam kehidupan sehari-hari. Dan inilah maka yang dianggap faktor-faktor atau penghambat utama dalam kemajuan, dan dalam hal-hal yang lainnya.? 70% jawabannya ia dan 30% tidak. Alasan dari kedua jawaban ini sering kita menjalaninya sendiri sesuai realita dalam kehidupan kita orang Papua. Hanya saja perkembangan saat ini berbeda dengan sebelumnya, alias anak zaman sekarang sering mengatakan tahun-tahun tra enak ea.

Maka seharusnya kita bisa menyeimbangi antara kebisaan dan kemajuan dalam dunia usaha dan dalam dunia kepemimpinan, atau memiliki skil seni lebih besar lebih baik, karena seni Anda adalah kemajuan dilingkungan Anda .

Inti dari melawan kebiasaan ini adalah Anda harus mempunyai prinsip, ketekunan, pemahaman yang luas, punya tujuan dan rencana pandangan hidup kedepan yang jelas, memiliki jiwa seni yang bagus, berjiwa besar untuk orang lain, saling memberi pemahaman kepada saudara atau sesama dan mestinya Anda harus menjadi pelaku atau menjadi contoh untuk orang lain.
” Hal-hal yang sering kita patokan dengan kebiasaan itu akan menghambat kita, kata “ [Ayob Tabuni] 
Membangun daerah tidak harus berharap kepada pemerintah, tanggungjawab pemerintah hanya sebatas melindungi, mengayomi dan memberi.

Anda adalah pelaku dari kemajuan suatu daerah maka gunakanlah sebaik mungkin kesempatan Anda, pilihan ada padamu dan Anda mau jadi penghianat atau jadi penyelamat.? Jawaban ada pada kita Orang Asli Papua (OAP) bukan kepada siapa sobat.!

Harus mencoba dengan hal lain tidak harus mengharapkan pemerintah, tetapi perintah bisa membutuhkan Anda dalam hal kemajuan dan pembangunan itu sendiri.
Anda melakukanya maka secara tidak langsung membangun daerah dengan cara Anda sendiri.

Banyak cara dan jalur untuk membangun dan membawa nama baik, mengharumkan nama daerah dan membangun kemajuan yang pastinya. seperti sebuah pepata yang sering kita dengar “banyak jalan menuju roma”
Semoga Anda menjadi bagian yang telah saya utarakan diatas dan itu adalah suatu harapan dari saya sebagai penulus artikel ini.

Penulis : Ayob Tabuni

No comments: